
Tidur siang memang tidak dilarang, jika dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Tetapi jika dilakukan dalam waktu yang panjang, lalu dimanakah makna puasa, melatih untuk menahan lapar dan merasakan pahit getirnya seperti yang dirasakan para fuqaha dan masakin?
Rasulullah shalallahu alaihi wassalam dan para Sahabatnya jika datang bulan Ramadhan, mereka mengisi dengan semakin meningkatkan kualitas dan kuantitas amal shalihnya. Bahkan sejarah mencatat prestasi monumentalnya di bulan yang istimewa ini, yaitu panggilan perang berjihad dijalan Allah.
Tepat tanggal 17 ramadhan meletuslah perang Badar dengan jumlah kaum muslimin tiga ratusan orang sementara pasukan kafir Quraisy Makkah berjumlah sekitar 1000 orang, tiga kali lebih banyak dari kaum muslimin. Peperangan dahsyat yang akhirnya dimenangkan kaum muslimin.
Peristiwa yang perang jihad lainnya yaitu pembebasan kota Makkah yang terjadi 21 Ramadhan tahun 8 Hijriyah. Kaum muslimin yang dipimpin langsung oleh Rasulullah shalallahu alaihi wassalam ini membersihkan berhala-hala yang telah menodai kesucian Ka’bah, bahkan memaafkan dan membebaskan para tawanan yang tertawan.
Sepeninggal Rasulullah shalallahu alaihi wassalam juga banyak peristiwa jihad di bulan yang suci ini. Ramadhan 92 H, Panglima Thariq bin Ziyad bersama 7000 pasukan menyebrangi selat Gibraltar untuk membebaskan kota Andalusia di Spanyol. Dengan pidatonya yang terkenal,”Kita datang ke sini bukan untuk kembali. Kita semua punya dua pilihan, menaklukan negeri dan menetap di sini serta mengembangkan Islam atau kita semua binasa”, Thariq sembari memerintahkan pasukannya untuk membakar kapal dan melawan pasukan Sponyol yang berkuatan 100.000. Lagi-lagi di bulan suci ini, kaum muslimin memperoleh kemenangan atas pertolongan Allah subhanallahu wataala.
Selain itu, Ramadhan tahun 584 Hijriyah Shalahudin al-Ayubi juga berhasil memporak-porandakan pasukan Salib Eropa yang dipimpin raj Richard III dari Inggris yang terkenal dengan “hati singanya”. Dengan kejeniusan Shalahudin raja Richard pun akhirnya tunduk.
Di Indonesia pun, negeri yang kita cintai terjadi peristiwa yang sangat bersejarah sepanjang masa. Di bulan suci ini, tepatnya 66 tahun yang lalu, Indonesia telah berhasil menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 yang bersamaan dengan 17 Ramadhan 1363 Hijriyah. Sangat tepat jika dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa kemerdekaan adalah “Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa…”
Dari beberapa peristiwa di atas dapat diambil kesimpulan bahwa selayaknya kita mempergunakan waktu-waktu di bulan Ramadhan dengan sungguh-sungguh. Kita tidak hanya cukup melaksanakan amalan-amalan yang wajib saja, melainkan amalan yang sunnah pula. Banyak bersedekah, baca al-Quran dan shalat Tarawih atau amalan-amalan lainnya. Bulan Ramadhan adalah bulan ibadah dan bulan jihad bulan bulan untuk bermalas-malasan. Wallahu a’lam bishshowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar