Kebiasaan buruk selama ramadhan adalah memperpanjang tidur dan bermalas-malasan. Lebih ironis lagi jika malam-malam harinya dihabiskan untuk begadang, melakukan perbuatan yang sia-sia, menonton TV, mengobrol dan bersendau gurau yang tak berguna, atau melakukan permainan lain-lanya. Baru siang harinya digunakan untuk tidur. Lalu dimanakah makna iman di bulan ramadhan?
Tidur siang memang tidak dilarang, jika dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Tetapi jika dilakukan dalam waktu yang panjang, lalu dimanakah makna puasa, melatih untuk menahan lapar dan merasakan pahit getirnya seperti yang dirasakan para fuqaha dan masakin?