Kamis, 27 Oktober 2016

KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW



NABI dalam kesadaran umat Islam merupakan teladan dalam segenap hal (uswah hasanah). Dalam kata-kata Iqbal, “Cinta kepada Nabi mengalir bak darah di dalam urat-urat umatnya” atau dalam lukisan Rumi, “Inilah sahabatku, inilah dokterku, inilah guruku, inilah obatku” (hadza habibi, hadza thabibi, hadza adibi, hadza dawa’i).
Sejarah mengajarkan bahwa model kepemimpinan Nabi betul-betul telah mampu mengubah raut sejarah dari yang semula primitif (jahiliah) menjadi beradab dalam waktu yang relatif singkat selama 23 tahun. Yahdi minaz zulumati

Jumat, 04 Oktober 2013

BE 100%



Berangkat dari motivasi yang diberikan oleh salah satu dosen saya dalam mata kuliah managemen dakwah yaitu dalam melakukan sesuatu lakukanlah 100 persen istilah itu kemudian saya kenal dengan sebutan Be 100 persen. Kalau kita tidak melakukan 100 persen maka yang kita dapatkan adalah 0 persen, dalam bidang apapun.
            Kita tidak akan pernah berhasil melakukkan apapun jika tidak melakukannya 100 persen, ini sudah menjadi hukum alam. Kita melkukan sesuatu dan kita melakukannya hanya 99,9 persen  atau hanya kurang 0,1 persen dari 100 persen maka

Rabu, 24 Oktober 2012

SANG PEMENANG


Abu Qubail berkata dari Abdullah bin Amr bin Ash, “suatu ketika kami sedang menulis di sisi Rasulullah Saw, tiba-tiba beliau ditanya, “manakah yang terkalahkan terlebih dhulu Konstantinopel atau Romawi? Beliau menjawab, kota Herakliuslah yang akan terkalahkan terlebih dahulu.” Maksudnya adalah Konstantinopel.” (H.R. Ahmad, Ad-Darini,Al-Hakim)
Dalam hadits yang lain disebutkan bahwa Konstantinopel pasti akan ditaklukkan. Rajanya adalah sebaik-baik raja dan tentaranya adalah sebaik-baik tentara.