Rabu, 27 Juni 2012

JIKA MMT DITERAPKAN

Belakangan ini dunia islam dihebohkan dengan rencana pemerintah Arab Saudi yang sedang merampungkan proyek jam terbesar di dunia. Jam yang berbentuk kubus empat sisi dan memiliki diameter 40 meter ini dipasang di puncak menara Abraj Al-Bait.
Jam makkah ini ditemukan oleh Yasin a-Shouk asal Palestina. Ia mengatakan bahwa jam Makkah bergerak berlawanan dengan arah jarum jam sebagaimana rotasi tawaf keliling ka’bah.
Penemuannya semakin menguat manakala pada April 2009mdilangsungkan konferensi ilmiah “Makkah sebagai pusat bumi: teori dan praktek” di dhoha, Qatar yang kemudian menegaskan bahwa Makkah sebagai pusat bumi.
Dengan dipasangnya jam terbesar ini, pemerintah Arab Saudi kemudian juga memiliki ambisi untuk menggeser kedudukan GMT (Greenwich Mean Time) di Inggris yang selama ini menjadi pusat waktu dunia, menjadi MMT (Makkah Mean Time).
Kenapa Makkah? Tahun 1978 kepala bagian ilmu ukur bumi di universitas Riyadh, Saudi Arabia, Dr. Husain dan kawan-kawannya melalui studi. Ia menemukan bahwa pada saat ditelaah dari ilmu geografi (ilmu bumi) dan geologi (ilmu tanah), Makkah adalah pusat bumi.
Kemudian pada saat konferensi di Dhoha-lah hasil penemuan itu di publikasikan konferensi tersebut juga lahir rekomendasi berupa ajakan bagi umat islam di Dunia untuk menggati acuan waktu, yang tadinya di Greenwich ke Makkah.
Hsl ini jugs dikuatkan dengan pernyataan ulama mesir Yusuf Qaradhawi yang sepakat dengan pendapat Makkah sebagai pusat bumi. Lebih tepatnya sebagai poros bumi, karna menurutnya Makkah berada dititik keselarasan magnetis (utara) sempurna bumi, selain itu Makkah merupakan zona nol magnet.*

*ashabul kahfi. No. 939,XIX. 29 Dzulhijjah 1431 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar