Dalam
suasana I’tikaf di masjid Ar-Riyadh Hidayatullah Gn. Tembak, di malam ke 27
Ramadhan menjelang istirahat ana di kejutkan dengan getaran hp yang berada di
bawah bantal tidur. Ana pun segera mengambilnya dan membaca sebuah sms yang
datang dari salah seorang kakak tingkat ana ketika masih menempuh pendidikan di
MA Radhiyatan Mardhiyah Putra Hidayatullah Gn. Tembak Balikpapan. Kurang lebih
seperti ini isi sms.a,
“assalamualaikum, akhi…..
Ramadhan sebentar lagi usai dan pamit undur diri, lalu apakah kita kembali
fitri ?
atau menjadi manusia yang menyesali hari-hari puasa yang berlalu tanpa arti, tanpa usaha peningkatan diridan tanpa pendekatan pada ilahi ? pada diri kita sendiri jawaban itu bisa dicari dan ditindak lanjuti dengan perbaikan diri sebelum ramaddhan pergi. Malam instropeksi diri, menimbang diri apa yang kita cari ? apa yang harus kita beri ? apa yang harus kita kurangi ? apa yang harus kita perbaiki ? ramadhan menghisab diri, agar ramadhan pergi kita menjadi manusia bertaqwa hakiki. Selamat menghidupkan malam-malam akhir ramadhan mulia ini.
atau menjadi manusia yang menyesali hari-hari puasa yang berlalu tanpa arti, tanpa usaha peningkatan diridan tanpa pendekatan pada ilahi ? pada diri kita sendiri jawaban itu bisa dicari dan ditindak lanjuti dengan perbaikan diri sebelum ramaddhan pergi. Malam instropeksi diri, menimbang diri apa yang kita cari ? apa yang harus kita beri ? apa yang harus kita kurangi ? apa yang harus kita perbaiki ? ramadhan menghisab diri, agar ramadhan pergi kita menjadi manusia bertaqwa hakiki. Selamat menghidupkan malam-malam akhir ramadhan mulia ini.
By
Muhammad Dinul Haq, Tarakan.
Sesungguhnya kenapa mereka itu hanya
mendapatkan rasa lapar dan haus? Maka pertanyaan inilah yang harus dijawab agar
bisa terhindar dari golongan orang-orang yang berpuasa namun hanya mendapatkan
rasa lapar dan haus.
Sebagaimana kita ketahui bahwa puasa
itu bermakna imsak yang artinya menahan. menahan diri dari terbit fajar hingga
terbenamnya matahari. Menahan di sini bermakna banyak, mulai dari menahan diri
dari rasa lapar dan haus, menahan keinginan untuk bergaul dengan pasangan,
menahan diri untuk tidak berkata-kata yang tidak berguna.
Sudahkah kita mengevaluasi diri
selama ramadhan tahun ini? Ataukah kita termasuk kpd golongan orang-orang yang
berpuasa namun hanya mendapatkan rasa lapar dan haus saja? Semoga ketika kita
keluar dari bulan suci ramadhan ini ketika mendapatkan gelar Muttaqin
(orang-orang yang bertaqwa). Wallahu a’lam bi asshwowwab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar